100.000+ Pelajar di Jakarta Mendapat Asupan Makanan Bergizi Setiap Pagi

Latar Belakang & Masalah

Salah satu program Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah Program Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini berangkat dari pertimbangan mengenai pencukupan gizi yang merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang perkembangan optimal pada anak. Namun sayangnya, tidak sedikit anak-anak yang masih berada di usia sekolah tidak tercukupi kebutuhan gizinya. Berikut beberapa permasalahan nyata terkait kebutuhan gizi dan nutrisi pada anak:

• Kondisi ekonomi keluarga tidak mampu memberikan nutrisi yang cukup.
  Adanya situasi ini membuat beberapa keluarga sulit untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka. Tak jarang, berujung kepada kelaparan.
• Berangkat sekolah tanpa mengkonsumsi sarapan.
  Pada 2019 lalu terhitung lebih dari 30% anak berangkat ke sekolah tanpa sarapan. Padahal, asupan gizi dan nutrisi yang cukup pada anak sekolah adalah aspek penting yang mempengaruhi performa anak di sekolah dalam belajar.
• Siswa yang mengalami kekurangan gizi cenderung memiliki performa akademis yang kurang baik.
  Situasi ini merupakan akibat dari kekurangan gizi dan nutrisi. Selain performa akademis yang kurang baik, tingkat konsentrasi anak juga bisa menurun.

“Agar setiap anak di Jakarta memiliki gizi yang sehat dan orang tua pun menyadari pentingnya makanan sehat.”

Solusi & Realisasi

Pada 2019, Pemprov DKI Jakarta pada era Anies meluncurkan Program Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS). Program yang tertera pada PERGUB DKI Jakarta No. 9 Tahun 2019 ini adalah hasil kerja Anies Baswedan dalam mendukung yang terbaik untuk anak bangsa. Pergub tersebut mengatur kegiatan penyediaan makanan kepada peserta didik dalam bentuk kudapan atau makanan lengkap, dengan memperhatikan aspek mutu, kesehatan, keamanan, keragaman pangan, dan pemberdayaan masyarakat. 

Dengan adanya program ini, pihak sekolah dapat turut serta mengoptimalkan dan meningkatkan asupan nutrisi dan gizi anak sekolah. Berikut adalah realisasi yang telah dilakukan dari PMT-AS:

• Menyediakan makanan yang bergizi, aman, dan berkualitas untuk peserta didik. PMT-AS diawasi dan didampingi oleh Dinas Kesehatan DKI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta.
• Sasaran PMT-AS adalah anak sekolah pada PAUD, SDN, dan SLBN.
• Dilengkapi dengan menu yang beragam, seperti jajanan sederhana berbahan baku pangan lokal beserta buah-buahan
• Mencapai total menu 29 jenis makanan, dengan harga paket makanan senilai Rp 10.890 per anak.
• Di 2019, terhitung program ini telah dirasakan oleh 144.722 peserta didik dari 459 sekolah.
• Di 2022, setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19 PMT-AS kembali dijalankan seminggu sekali setiap hari Rabu dan sudah mencakup 620 sekolah yang tersebar di DKI Jakarta

Sumber:

https://peraturan.bpk.go.id/Details/102405/pergub-prov-dki-jakarta-no-9-tahun-2019 

https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6247124/penuhi-gizi-anak-sekolah-pemprov-dki-jakarta-kembali-jalankan-program-pmtas