Perkaya Kosakata Bahasa Indonesia untuk Mendukung Komunikasi dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Latar Belakang

Ketika Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada periode 2014-2019, ia melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah kebijakan Anies Baswedan dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia.

Kosakata bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur penting dalam bahasa. Kosakata yang kaya dapat mendukung pemahaman, komunikasi, dan kreativitas. Akan tetapi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Bahasa (Puslitbang) Kemendikbud pada tahun 2015, diketahui bahwa kosakata bahasa Indonesia siswa sekolah dasar (SD) rata-rata hanya sekitar 1.500 kata. Angka ini masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), yaitu 3.000 kata.

Kekurangan kosakata bahasa Indonesia dapat menghambat proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kosakata terbatas akan kesulitan untuk memahami materi pelajaran, mengekspresikan diri, dan berkomunikasi secara efektif.

Capaian & Realisasi

Anies menyadari pentingnya pengayaan kosakata bahasa Indonesia untuk mendukung kualitas pendidikan. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Kemendikbud untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kosakata bahasa Indonesia siswa.

Upaya-upaya yang dilakukan Kemendikbud, antara lain:

• Pengembangan kurikulum bahasa Indonesia

Kurikulum bahasa Indonesia dikembangkan untuk meningkatkan kosakata siswa. Kurikulum tersebut memuat materi-materi yang dapat membantu siswa untuk memperkaya kosakatanya, seperti materi tentang pengembangan kosakata, etimologi, dan penggunaan kosakata secara efektif.

• Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia

Bahan ajar bahasa Indonesia dikembangkan untuk mendukung penerapan kurikulum bahasa Indonesia. Bahan ajar tersebut memuat materi-materi yang dapat membantu siswa untuk memperkaya kosakatanya, seperti latihan-latihan pengembangan kosakata, permainan bahasa, dan penugasan-penugasan yang dapat merangsang kreativitas siswa dalam menggunakan kosakata.

• Pengembangan program-program pengayaan kosakata

Kemendikbud mengembangkan berbagai program-program pengayaan kosakata, seperti:

1. Program Gerakan Literasi Nasional (GLN)
2. Program Literasi Dasar (PLD)
3. Program Literasi Sekolah (PLS)

Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa dan mendorong siswa untuk membaca berbagai bacaan, baik bacaan fiksi maupun nonfiksi. Bacaan-bacaan tersebut dapat membantu siswa untuk memperkaya kosakatanya. Adapun beberapa poin penting lainnya:

• Hasil survei oleh Puslitbang Kemendikbud pada tahun 2019, kosakata bahasa Indonesia siswa SD rata-rata meningkat menjadi sekitar 2.000 kata. Angka ini masih belum mencapai standar yang ditetapkan oleh BSNP, tetapi telah menunjukkan peningkatan yang signifikan.
• Daripada menambah kosa kata terkesan alay seperti “Ea” dan “Qu Puchienq”, Anies mengajak publik untuk lebih aktif dalam pengayaan kosa kata bahasa Indonesia lewat aplikasi “Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia” yang bisa diunduh di Google Play dan App Store.
• Anies juga membawa program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia ini menjadi salah satu program ketika terpilih menjadi Presiden nanti.

 

Pengayaan kosakata bahasa Indonesia merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Mendikbud telah menunjukkan hasil yang positif. Kosakata bahasa Indonesia siswa SD telah meningkat secara signifikan.

Sumber dan referensi:

• Pusat Penelitian Bahasa. (2015). Hasil Survei Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.
• Pusat Penelitian Bahasa. (2019). Hasil Survei Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.