Rekam Jejak Perayaan Hari Keagamaan di Ruang Publik
Dulu Dilarang, Kini Ruang Publik Jadi Tempat Merayakan Hari Keagamaan
Share
Latar Belakang
Salah satu rekam jejak Anies Baswedan dalam mewujudkan transformasi Jakarta sebagai kota Global adalah perubahan kebijakan terkait perayaan hari keagamaan di ruang publik. Sebelumnya, kegiatan keagamaan di ruang publik seringkali dibatasi dan bahkan dilarang.
“Semua kegiatan agama akan dilaksanakan bersama. Kami ingin semua masyarakat DKI bisa mendapatkan kebahagiaan yang sama.” -Anies Baswedan
Realisasi
Kebijakan Anies Baswedan mengenai perayaan hari keagamaan di ruang publik merupakan langkah besar untuk membentuk identitas Jakarta yang inklusif dan menjadi rumah yang ramah untuk semua agama. Berikut adalah beberapa realisasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan:
Sholat Idul Fitri di JIS. Puluhan ribu masyarakat memadati Jakarta International Stadium pada 5 Mei 2022 lalu untuk melaksanakan sholat Idul Fitri.
Christmas Carol Pertama di Jakarta. Pertama kalinya lagu rohani yang biasanya dinyanyikan di gereja, 2019 lalu bisa dinyanyikan dan dinikmati oleh semua orang di ruang publik. Berkat Pemprov DKI Jakarta menginisiasi kegiatan Christmas Carol, keberagaman pun mulai terlihat di jalanan Jakarta.
“Christmas in Jakarta” di Kota Tua. Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memeriahkan perayaan Natal 2021. Christmas in Jakarta digelar di 15 ruang publik seperti Kota Tua, Bundaran HI, serta Sudirman.
Ramadhan market di Lapangan Banteng. Selama bulan Ramadhan 2022 lalu, Pemprov DKI Jakaarta berkolaborasi bersama Jakarta Experience Board dan Jakpreneur untuk menyelenggarakan Ramadhan Market 2022 di Lapangan Banteng.
Instalasi ogoh-ogoh sambut perayaan Nyepi. Pemprov DKI Jakarta menampilkan instalasi ogoh-ogoh di beberapa titik di Jakarta, seperti di Stasiun Tebet, Terowongan Kendal, dan Halte CSW dalam rangka memeriahkan Hari Raya Nyepi 2022.
Kini, perayaan-perayaan keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Waisak, dan perayaan agama lainnya dapat diadakan secara terbuka dan meriah di Jakarta. Rekam jejak Anies Baswedan berhasil menciptakan Jakarta menjadi kota yang lebih ramah, inklusif, dan berbudaya